Di antara tanaman agrobisnis yang saat ini menjadi favorit dikembangkan petani adalah budidaya jagung manis. Tanaman ini untuk kondisi cuaca, iklim, dan pasar Indonesia sangat menjanjikan. Tanaman ini biasanya digunakan sebagai selingan tanam padi. Kegunaan utama tentu saja mengistirahatkan tanah, serta mengakali kebutuhan air pada musim kemarau.

Secara umum, tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik pada wilayah tropis yang memiliki curah hujan bagus. Jika kondisi musim kemarau harus dibantu dengan pengairan buatan. Karena kebutuhan air agar tumbuh ideal adalah 85-200 mm/bulan. Serta harus terpenuhi minimal pada periode penanaman sampai pembuahan.

Selain curah hujan, jagung membutuhkan asupan sinar matahari cukup sepanjang penanaman. Karena itu, tidak cocok digunakan sebagai tanaman selang, di mana cahaya matahari akan terhalangi tanaman lain. Jika kekurangan sinar matahari pertumbuhan atau pembuahan akan tidak maksimal.

Mempersiapkan dan Proses Tanam Budidaya Jagung Manis

Dalam mempersiapkan lahan budidaya jagung manis, tidak ada kriteria khusus kondisi tanah. Namun harus memastikan tanah terpenuhi kebutuhan humus, subur, dan gembur. Karena itu, penting mengolah tanah terlebih dahulu, ketika belum memenuhi syarat tersebut. Sedangkan tingkat keasaman tanah relatif tidak ribet karena PH – nya pada angka 5,6 sampai 7,5.

Persiapkan tanah agar akar tanaman jagung tumbuh maksimal. Hal ini bisa dilakukan dengan mengatur sistem drainase dan aerasi. Usahakan tanah tidak kering, namun tidak mengandung terlalu banyak air.

Ketika ingin menghasilkan produksi kualitas tinggi, membutuhkan bibit unggul. Tidak hanya dari segi fisiologisnya, namun juga dari segi genetik. Bibit unggul biasanya harus memenuhi syarat memiliki pohon besar, tidak tercampur dengan varietas berbeda, serta tidak terkontaminasi dengan penyakit / hama.

Untuk memastikan mendapatkan bibit dengan kualitas tersebut, bisa membeli bibit yang memiliki sertifikat. Bibit ini bisa menggunakan bibit asli atau menggunakan hibrida. Namun harus mengetahui, hibrida akan tumbuh maksimal hanya dalam 2 kali tanam.

Tanah dan bibit sudah tersedia, tinggal proses menanam. Atur jarak setiap lubang tanam antara 75 x 25 centimeter. Usahakan setiap lubang tanam, diberi satu biji jagung. Karena tanaman akan tidak tumbuh maksimalkan jika menggunakan dua bibit atau lebih dalam 1 lubang.

Cara Pemeliharaan Tanaman Jagung Manis

Dalam pemeliharaan budidaya jagung manis, gulma harus dibersihkan agar tidak mengganggu proses tumbuh. Lakukan tindakan ini minimal 1 kali dalam 2 pekan. DAlam prosesnya, harus hati – hati, pastikan tidak mengganggu tanaman yang baru tumbuh.

Untuk memberikan nutrisi tambahan, secara berkala dilakukan pemupukan. Gunakan Pupuk Urea sekitar 250 kg, TSP sekitar i85 kg, dan KCL sekitar 75 kg pada setiap hektar. Proses ini dilakukan 3 kali dalam 1 masa tanam. Pertama diberikan seiring dengan proses menanam, kedua ketika mencapai umur 3 sampai 4 pekan. Ketiga ketika tanaman memasuki usia tanam 8 pekan.

Ketika sudah mencapai umur 86 sampai 96 jagung sudah bisa dipanen. Secara fisiologis, Anda bisa melihat kondisi klobot sudah mulai mengering, biji sudah mengeras, dan seterusnya. Anda bisa memisahkan biji jagung dengan bongkol budidaya jagung manis bisa dinikmati hasilnya.